Selasa, 31 Mei 2011

Tugu Jogja

Tugu Jogja by absori
Tugu Jogja, a photo by absori on Flickr.

you know, this is my flickr acoount. And this photo was taken in Jogja. The cloudy sky was in the background. Of course it was, because it rained before. May be I want to thank Adit for the wonderful adventure.

Selasa, 15 Maret 2011

Video Jancok

nih gw kasih sebuah video sebagai pelengkap tulisan gw yg sebelumnya. Ini video berisi opini orang-orang. bukan video anarchi lho..

Aku pertama diajarin temen-temenku, katanya gini, "jancuk itu permisi". Jadi ntar kalo ada orang tua lewat, ntar kamu permisi, "jancuk mas, jancuk mas" gitu katanya...

"bahasa kotor lho itu"

"jorok, nggak baik, nggak asik aja didenger"

"jancuk? nggak ngerti deh apaan. cuman keknya orang kalo lagi marah-marah ngomongnya "jancok!"."

"jancok itu fuck you"

"shit, bedebah, kayak gitu-gitu, kata kotor!"

"pokoke kalo mangkel ngomong itu sudah"

"hari ini, sampe setua ini saya belum pernah dipisuhi dengan kata-kata seperti itu"

"kalau kaya gitu ya agak risih juga sih, tapi lama-lama juga terbiasa"

"biasa aja, lama-lama niruin juga soalnya"

"ya lihat-lihat situasi sih. kadang marah, kadang bercanda thok"

"pertamanya nggak papa, karena ga tau"

"kadang seneng, kadang juga mangkel"

"jancuk? ya lihat ekspresi wajahnya. kalau jancuknya sambil ketawa, ya saya cuek saja. kalau jancuknya sambil marah-marah, ya saya tinggalin saja maksudnya gitu, gak usah direken ya mas ya."

"jangan anggap nilai cinta itu omong kosong" "

"jancok iku jan cocok ngono loh nek ambek kancane dewe"

"penting gak sih ngomong kek gitu?! "

"jancuk itu jadi anak cukup keren"

"kata jorok yang sebenernya gak boleh diucapkan"

"tapi saat kata itu digunakan dalam suatu kelompok untuk menambah keakraban, misalnya "Hey cuk!" it's no problem"

"kadang nek suwe gak ketemu "koen iku nangdi ae rek? jancok!"."

"merupakan salam ciri khasnya Jawa Timur iku"

" dikasih W depannya tuh pake J biar mantep ... juwancukkkk!! itu baru mantep"

Jumat, 04 Maret 2011

Kamus Misuh


Kalo lu pernah ke Surabaya, pastinya lu bakalan nemuin kata-kata seperti di atas. Itu adalah "misuh". Apaan tuh? Pendek kata sih, "misuh" adalah kata-kata kotor. Tapi di Surabaya, "misuh" sudah menjadi ciri khasnya. Masyarakat kota itu memaknai misuh sebagai sebuah bentuk keakraban. Contohnya nih: "Woy.. arep nang endi,cuk!" (arti: Woy, mau ke mana, cuk!), atau "Koen iku ancene gathel" (arti: kamu itu memang gathel!) Memang sih, bagi lu yang gak terbiasa di-misuhi alias di katain kotor pasti ngrasa jengkel bin marah atau dalam hati bilang "kurang ajar lu!" atau "mau bogem gw nih..". Tapi menurut pengalaman gw yang pernah tinggal di Surabaya, gw merasakan atmosfir yang berbeda ketika ngobrol diselingi misuh. Rasanya, mmm....gimana ya..rasanya lucu juga sih. Tapi inget, misuhnya dalam konteks bercanda ya... Beda lho rasanya di-misuhi pas lagi emosi. hehehe. Tapi yang jelas, dengan menyisipkan misuh-an, ada rasa keeratan yang didapat (cieee ..bahasanya...) dan pastinya itu merupakan ciri khas arek Suroboyo. And lu musti praktekin sendiri biar pada ngerti. OK.
see you in the next post. See ya..

nb:
- bagi para pembaca (especially bonek mania) yang tidak berkenan dengan tulisan ini, gw mohon maaf. gw jangan dibogem  yak.. peace..
- sumber gambar : gw temuin di FB temen.

Rabu, 05 Januari 2011

Persaingan Sejak Lahir

Sebut saja fina (nama lengkap disamarkan), bukan bunga, bukan mawar apalagi kamboja, anggrek, chrisan, lily, ataupun bunga bangkai... sebut saja fina.

Musuh bebuyutanku ini sudah banyak kali berusaha merebut kemenangan dariku di setiap hal. Bahkan sejak dia baru lahir saja bisa-bisanya dia mau menang dariku. Berikut beberapa kasus persaingan kami.

1. Tanggal Kelahiran
Bu. Nengah, seorang bidan yang sudah terbiasa mengurus hal lahir melahirkan adalah saksi betapa keras perjuanganku memenangkan kompetisi kelahiran. Dan akhirnya perjuanganku tidak sia-sia. Tanggal 5 Februari menjadi tonggak sejarah kemenanganku..."Oeekkk..." aku lahir dengan teriakan kemenangan sedangkan fina baru ber-oek di hari esoknya tanggal 6 Februari.

2. Masuk SD
Mungkin merasa kalah dariku, fina terus membuntutiku hingga dia masuk SD yang sama denganku yaitu di SD Dabasah 5. Sebagai anak yang lagi imut-imutnya, aku tentu menerima dengan tangan terbuka dan bersikap sportif dengan masuknya dia di SD-ku. Saat itu di SD menerapkan sistem cawu alias rapotan 3 kali setaun.Tapi...mungkin giliran dia yang menang saat ini. Ketika penerimaan rapot cawu I ternyata dia ranking 1 sedangkan aku gak tau kena rangking apa nggak...hiks... tapi aku menerima kekalahan itu dengan sportif dan akan aku kalahkan dia di cawu-cawu berikutnya. Tapi...dia ternyata pengecut... dia pindah sekolah setelah berhasil mengalahkanku di cawu I. huft...

3. Masuk SMP
Setelah hampir 6 tahun dia tidak muncul, ternyata dia masih mengincar kemenangan dariku. Hal itu dibuktikan dengan dia masuk ke SMP yang sama denganku (lagi). Dia masuk pas aku di kelas 2 dan sekali lagi merebut kejayaanku. tidakkk...

4. Masuk SMA
Dia masuk SMA yang sama denganku (lagi, lagi).

5. Masuk kuliah
Lagi, lagi, lagi

Ya sudahlah, kira-kira begitu aja paparanku tentang dia..
Apakah dia akan terus mengikutiku sampe tempat kerja? lihat saja nanti
ok...see ya in the next post..
yuk marii...

nb: poin 4 dan 5 tidak aku perinci karena ntar jadinya isinya njelek-njelekin aku semua..maless...